Halaman

Jumat, 18 Februari 2022

Jejak Sejarah Lampung (City Survival)

         Kemarin, tepatnya tanggal 16-02-2022, aku dan teman-temanku dari kelas 6 Amr bin Ash dan Abu Ubaidah melakukan City Survival "Jejak Sejarah Lampung". Kami pergi ke tiga tempat, yaitu Museum Lampung, Makam pahlawan, dan Tugu Juang. Dari dua kelas, kami dibagi tiga kelompok. Dua kelompok ikhwan dan satu kelompok akhwat. Masig-masing kelompok dipandu oleh seorang guru. Nah, berikut kisah perjalanan kami!! :)

 


        Kami pergi dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan angkot. Untuk angkot (dari awal-akhir perjalanan) Kami menghabiskan 16K.  Eh ternyata kelompok ikhwan ada yang lebih hemat. Mereka hanya menghabiskan ongkos 12K, bahkan ada yang 10K. Kami kelompok ahwat kalah hemat ya hihi... Selama di dalam angkot, kami bercerita tentang banyak hal. Tertawa bersama menikmati perjalanan.
.



Sesampainya di halaman museum, kami melihat-lihat rumah panggung yang sudah tua.                    
"Serem. Kayak rumah di film-film horor," kata Fey.              
Yeaaahh, memang serem karena sudah tidak berpenghuni. Kondisi rumahnya juga terkunci rapat. Digembok. Di bawah rumah itu terdapat dua buah lesung. Lalu ada satu tong yang bolong. Biasanya selalu ada keterangan di bawah barang peninggalan tersebut, tapi kali ini tidak ada. 
.
.

Setelah itu kami melihat peninggalan di seberangnya. Ada jangkar yang tanpa keterangan, lalu bola besi yang dipakai untuk membuka lahan di jaman dahulu, juga mercusuar.                    
Setelah itu kami membeli tiket dan masuk ke dalam museum.
Di dalam museum aku melihat hewan-hewan (yang sepertinya asli dan diawetkan), batu-batu hasil letusan gunung krakatau, hasil bumi, prasasti, peninggalan adat istiadat di masa lalu, uang jaman dulu, dan lain-lain. Jujur belajar langsung kayak gini lebih seru dibanding harus dengerin penjelasan sejarah dari guru. apalagi untuk aku yang kurang suka belajar sejarah. Hihihi.... 
.
.
Next, kami ke makam pahlawan. 
Sesampainya di sana, kami snack time dulu. Setelahnya baru
 masuk ke lokasi makam. Di sana, kami melihat banyaaaak sekali makam . Ada beberapa makam yang baru dipindahkan dan ada yang meninggal bulan Januari 2022 (pahlawan itu pasti sudah amat tua). Lalu di tengah-tengah ada sebuah makam yang dipagari. Ternyata itu adalah salah satu makam pahlawan nasional. 


Senang dan bangga rasanya bisa berziarah ke makam orang-orang yang rela berkorban demi bangsa ini. 
Terakhir, kami berkunjung ke Tugu Juang. Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan para pahlawan. Tugu ini menjadi cerminan masyarakat untuk membela tanah air. Di sana kami beristirahat dan mengerjakan tugas melihat lingkungan sekitar. Mencatat kebersihan dan kondisi di setiap tempat yang kami kunjungi. Disinilah perjalanan kami berakhir. 


Nah... Sekian cerita perjalanan kami. Sayangnya foto-fotonya sedikit, karena kami dilarang membawa handphone. Dari serangkaian perjalanan ini, aku merasa sangat terinspirasi atas peninggalan serta jasa-jasa orang-orang terdahulu. Mereka rela memberikan sesuatu untuk negara yang sampai sekarang masih berguna. Jasa mereka dikenang bahkan sampai mereka sudah meninggal. Lalu bagaimana denganku? Apakah kelak ada sesuatu yang dapat dikenang sebagai jejak kehadiranku di muka bumi ini? Ah.... Aku ingin sekali memberikan sesuatu yang berguna dan bermanfaat untuk peradaban ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejak Sejarah Lampung (City Survival)

            Kemarin, tepatnya tanggal 16-02-2022, aku dan teman-temanku dari kelas 6 Amr bin Ash dan Abu Ubaidah melakukan  City Survival &...