Halaman

Kamis, 11 Juni 2020

Green Therapy

Mulanya aku dapat tugas sekolah, yaitu Green Therapy.

Green Therapy Adalah kegiatan yang menempatkan seseorang berada di lingkungan alam yang hijau untuk merefleksikan dirinya dalam suasana yang tenang dan damai. Tujuannya agar kita tidak stres karna kita kan di rumah saja karna pandemi Covid 19. Agar tidak stres, jadi sekali-kali kita juga butuh keluar ke ruang terbuka hijau tapi tetap dengan protokol Covid 19.


Ada 3 pilihan kegiatan Green Therapy dari sekolahku


1.    Berolah raga

2.    Piknik

3.    Bercocok tanam


Dan aku pilih melakukan SEMUANYA .

Yap aku pilih semuanya. Kami melakukan Green Therapy hari minggu kemarin SEHARIAN.

Awalnya sih kami memilih piknik. Tapi akhirnya kami memilih semuanya. 


Malamnya aku tak bisa tidur.

“Ayuk, Ayuk sudah tidur belum?” Tanya bundaku

“Belum bunda!!!” Sahutku

“Ada Apa?” Tanyaku balik

“Kita besok kemana ya?” Tanya bundaku

“Bukanya kita akan piknik ke unila??” Tanyaku balik sambil jalan mendekati bunda yang sedang duduk di ruang tengah

“Disana kan pasti bertemu banyak orang” Jawab bundaku.

“Apa kita bercocok tanam saja” usul bundaku

“Tidak ah, aku bosan masa cuma menanam. Kan sering” kataku

"Tapi kan besok memang jadwal kamu belajar menaman di Zoom" Kata Bundaku. 


Kami larut dalam pikiran masing-masing. Akhirnya aku mulai mengantuk.

semua sudah tidur hanya aku dan bundak saja yang belum tidur. Kami sepakat untuk memilih piknik olah raga, piknik dan bercocok tanam.

Keesokan harinya.......................

 

“Ayuk, ayo kita olahraga!!!!! Pulangnya mampir belanja dulu!!!” Ajak Bunda

“Oke, aku ganti baju olah raga dulu ya” jawabku

Kami pun berolah raga di kebun akasia yang biasa kami datangi. Entah kebun milik siapa hehehe...



 



 

 

Setelah berolah raga kami pun piknik di depan rumah. Kan pekarangan rumahku juga terbuka hijau 😂

Kami memasak bersama. Aku menggoreng ayam dan tahu, minyaknya menyiprat-nyiprat. Aku juga memasak nasi goreng pakai daun pegagan dan daun caya atau singkong jepang yang dipetik di pekarangan juga. Adek yang motongin daun chaya. Adek pinter deh.

 


 



 



Setelah piknik kami shalat di  tempat piknik. Tapi di bersihkan dulu dhong sisa-sisa memasak...

 

 


 

“Bercocok tanamnya kapan????”

Eits tenang aja.......

Setelah piknik kami tidur-tiduran dan ngobrol. Pas jam 2 siang aku belajar regrow lewat aplikasi zoom bersama kakak-kakak dari komunitas pecinta lingkungan. Kata bunda sih kamunitasnya didukung oleh ASEAN pemuda. 


Eh tiba-tiba hujan lebat. Akhirnya kami pindah ke dalam rumah.



 

Lalu di ujung acara kita meregrow bersama-sama. Untungnya hujannya sudah reda. Kalau aku dan adek meregrow kangkung dan kunyit.

 



Green Therapy ini benar-benar membuat hati bahagia. 

Apa green therapy ala kamu agar nggak jenuh di rumah saja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejak Sejarah Lampung (City Survival)

            Kemarin, tepatnya tanggal 16-02-2022, aku dan teman-temanku dari kelas 6 Amr bin Ash dan Abu Ubaidah melakukan  City Survival &...